Bidadari Senja Kala

Wajah langit senja hari

Ada kelelawar melayang

Laut yang bergolak didepanku . . . . . yaa . . . . . haa

Wajah itu datang lagi

Mendatangiku memanggilku

Wajah yang berduka

Aku memelukmu mencium keningmu

Tatap matamu membara

Membakar hidupku

Suaramu bergairah

Menenangkanku

Membara . . . . . . . membara

Pandanganku membara

Tubuhmu yang hangat

Menghangatkan tubuhku

Lagu ini untukmu

Mimpi ini untukmu

Duka datang dan pergi

Datangnya silih berganti

Oh . . . . . . oh . . . . . oh . . . . . .

Sering aku tak mampu bicara

Terdiam s'perti patung bernyawa

Sering aku tak mampu menjawab

Aku tak tahu harus bagaimana

Bidadari senja kala

Menari untukku . . . . . untukku

Masih ada cahaya di wajahmu . . . . di wajahmu

Nyanyian di senja hari membuatku rindu

Jangan berhenti memandang jangan berpaling

Jangan berhenti mencintai jangan berhenti

Aku tahu apa artinya senyum di bibirmu

-Rahman Tardjana-